KEPALA
SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR
( DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK PADA MATA KULIAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI
PENDIDIKAN )
DOSEN
PENGAMPU
Dra. SRI MULYATI, M.A
OLEH
KELOMPOK
7 :
NOVIA LISMA
NURMADIAH
PUTU SRI UTAMI DEWI
MAHASISWI
PGMI-B SEMESTER VI
STAI
AULIAURRASYIDDIN TEMBILAHAN
TAHUN
AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran Allah swt yang
telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis dalam kesempatan yang
mulia ini. Sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
ADMINISTRAKTOR“. Semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan bagi
para pembaca.
Sungguh indah karunia dan rahmat Allah Swt sehingga kami
sebagai penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Walaupun masih
banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya karena pengalaman dan pengetahuan
yang kami miliki masih kurang. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan dengan Dosen Pengampu ibu Dra Sri Mulyati,M.A
Demikianlah penulisan
makalah ini.
Kami sebagai penulis bersedia menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk perbaikan kedepannya. semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin Ya Robbal ’Alamin.
Tembilahan, Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... ........ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. ........ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... ........ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ ........ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. ........ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Tugas, Tanggung Jawab Dan Syarat Kepala Sekolah.......................... ........ 3
1.
Perbedaan Tugas Dan
Tanggung Jawab Kepala Sekolah Dulu Dan Sekarang 3
2.
Syarat- Syarat
Minimal Seorang Kepala Sekolah.................................... 3
B. Kepala Sekolah Sebagai Administrator......................................................... 4
1.
Membuat
Perencanaan............................................................................. 5
2.
Menyusun
Organisasi Sekolah................................................................. 6
3.
Bertindak
Sebagai Koordinator dan Pengarah........................................ 7
4.
Melaksanakan
Pengelolaan Kepegawaian............................................... 7
C. Fungsi- Fungsi Pokok Operasional Sekolah......................................... ........ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... ........ 9
B. Saran .................................................................................................... ........ 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... ........ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kepala sekolah memegang peranan
penting dalam perkembangan sekolah. Oleh karena itu, ia harus memiliki jiwa
kepemimpinan untuk mengatur para guru pegawai tata usaha dan pegawai sekolah
lainnya. Dalam hal ini, kepala sekolah tidak hanya mengatur para guru saja,
melainkan juga ketatausahaan sekolah siswa, hubungan sekolah dengan masyarakat
dan orang tua siswa. Tercapai tidaknya tujuan sekolah sepenuhnya bergantung
pada bijaksana yang terapkan kepala sekolah terhadap seluruh personal sekolah.
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai
pimpinan organisasi pendidikan di sekolah, kepala sekolah harus memiliki
berbagai persyaratan agar ia dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Masing-masing persyaratan ini saling berkaitan antar yang satu dengan yang
lainnya. Diantaranya adalah memiliki ijazah, kemampuan mengajar,
kepribadian yang baik serta memiliki pengalaman kerja
Di antara pemimpin-pemimpin
pendidikan yang bermacam-macam jenis dan tingkatannya, kepala sekolah merupakan
pemimpin pendidikan yang sangat penting. Karena lebih dekat dan langsung
berhubungan dengan pelaksanaan program pendidikan tiap-tiap sekolah. Dapat
dilaksanakan atau tidaknya suatu program pendidikan dan tercapai atau tidaknya
tujuan pendidikan itu, sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan
kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan.
Mengingat pentingnya peranan dan
fungsi kepala sekolah itu, maka di dalam makalah ini akan di bahas secara
detail tentang kepala sekolah, fungsi kepala sekolah dahulu dan sekarang,
syarat-syarat minimal kepala sekolah, serta peranan kepala sekolah sebagai administrator.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dari latar belakang diatas adalah :
1.
Dimana letak
perbedaan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dulu dan sekarang ?
2.
Apa saja syarat-
syarat minimal yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi kepala sekolah?
3.
Apa saja fungsi
yang harus dijalankan kepala sekolah jika bertindak sebagai administrator?
4.
Apa saja fungsi-
fungsi pokok dalam mengoperasikan sebuah sekolah yang harus diketahui dan
dijalankan oleh kepala sekolah?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
perbedaan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dulu dan sekarang.
2.
Untuk mengetahui
syarat- syarat minimal untuk menjadi kepala sekolah.
3.
Untuk mengetahui
fungsi yang dijalankan kepala sekolah sebagai administrator.
4.
Untuk mengetahui
fungsi- fungsi pokok dalam mengoperasionalkan sekolah.
5.
Untuk memenuhi
tugas kelompok pada mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tugas, Tanggung Jawab dan Syarat Kepala Sekolah
1.
Perbedaan Tugas & Tanggung Jawab Kepala Sekolah
Dulu dan Sekarang
Pada masa penjajahan
Belanda , kepala sekolah hanya seorang kepala. Dikatakan berhasil menjalankan
tugasnya sebagai kepala disekolah apabila telah dapat bertindak memerintah dan
mengawasi guru, menjalankan tugas sebaik- baiknya sesuai dengan peraturan serta
ketentuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah tidak perlu berinisiatif dan
berfikir kreatif terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah yang dipimpinnya.
Segala sesuatu seperti masalah gedung sekolah, sarana belajar, gaji guru sudah
disediakan oleh pemerintah. Selain itu tidak perlu adanya hubungan sekolah
dengan masyarakat, bahkan lembaga pendidikan terpisah dari kehidupan masyarakat
lingkungan sekitar.
Setelah Indonesia merdeka,
kepala sekolah bukan hanya bertanggung jawab secara teknis dan akademis saja,
melainkan juga memikirkan permasalahan kekurangan ruang belajar, gedung sekolah
yang rusak, perlengkapan gedung yang sangat kurang dan tidak memenuhi syarat,
tidak adanya alat- alat pengajaran yang memadai, buku pelajaran yang tiap tahun
berubah, siswa baru yang semakin bertambah, kekurangan guru dan kesulitan
pengangkatannya dan lain- lain.
Pada hakikatnya semua
permasalahan itu merupakan permasalahan Nasional yang harus diselesaikan oleh
pemerintah. Namun, sebagai kepala sekolah yang secara langsung terlibat didalam
masalah tersebut pastinya tidak akan menutup mata dan telinga, juga harus
berinisiatif dan berfkreatif untuk membawa perkembangan dan kemajuan sekolah
yang dipimpinnya. Untuk itu dibutuhkan kerja sama yang baik dan produktif
antara semua komponen pendidikan baik pemerintah, kepala sekolah, guru, orang
tua siswa bahkan masyarakat sekitar sekolah.
2.
Syarat- Syarat Minimal Seorang Kepala Sekolah
Untuk dapat menjalakan
tugas dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah diperlukan beberapa syarat-
syarat , diantaranya sebagai berikut[1] :
a.
Syarat yang
berkenaan dengan ijazah dan pengalaman kerja, meliputi :
·
Memiliki
kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-4) kependidikan atau
non kependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi.
·
Maksimal berusia
56 tahun
·
Memiliki
pengalaman mengajar minimal 5 tahun dijenjang SD, SMP, SMA dan untuk TK/RA minimal
3 tahun.
·
Memiliki pangkat
serendah- rendahnya III/c bagi PNS
·
Memiliki sertifikat
pendidik dan kepala yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah.
b.
Syarat
Kepribadian, meliputi, berakhlak mulia, berintegritas kepribadian sebagai
pemimpin, bersifat terbuka, bertanggung jawab, sabar, dan memiliki bakat dan
minat sebagai pemimpin.
c.
Syarat
Administrasi , meliputi :
·
Menyusun
perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan kegiatan.
·
Mengembangkan
organisasi sekolah sesuai kebutuhan.
·
Memimpin sekolah
dalam mengelola kepegawaian sekolah secara optimal.
·
Bertindak
sebagai koordinator dan pengarah.
B.
Kepala Sekolah sebagai Administrator
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, administrasi adalah tatausaha.[2] Orang yang
menjalankan administrasi disebut administrator.
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat dengan
berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan,
penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah.[3] Mengacu pada syarat minimal kepala sekolah(hlm:4),
dalam kegiatan administrasi hendaknya mampu menjalankan fungsi berikut[4] :
1.
Membuat Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu syarat
mutlak bagi setiap organisasi atau lembaga dan bagi setiap kegiatan, baik
perseorangan maupun kelompok. Tanpa perencanaan atau planning, pelaksanaan
suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan juga kegagalan[5].
Menurut
Ngalim Purwanto dalam Administrasi dan Supervisi Pendidikan, maka perencanaan,
hendaknya mencakup bidang-bidang seperti berikut [6]:
· Program pengajaran, seperti kebutuhan tenaga guru, pembagian tugas mengajar; pengadaan
buku-buku pelajaran, alat-alat pelajaran, dan alat peraga, pengadaan atau
pengembangan laboratorium sekolah, pengadaan atau pengembangan perpustakaan
sekolah, sistem penilaian hasil belajar, kegiatan-kegiatan kurikuler dll.
· Kesiswaan atau kemuridan, antara lain syarat-syarat dan
prosedur penerimaan murid baru, pengelompokan siswa atau murid dan pembagian
kelas, bimbingan atau konseling murid, pelayanan kesehatan murid (UKS), dan
sebagainya.
· Kepegawaian, seperti penerimaan dan
penempatan guru atau pegawai baru, pembagian tugas/pekerjaan guru dan pegawai
sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai sekolah, mutasi guru dan pegawai
sekolah, dan sebagainya.
· Keuangan, yang mencakup pengadaan dan
pengelolaan keuangan untuk berbagai kegiatan yang telah direncanakan, baik uang
yang berasal dari pemerintah, atau dari POMG atau BP3, ataupun sumber
lainnya.
· Perlengkapan, yang meliputi perbaikan atau
rehabilitasi gedung sekolah, penambahan ruang kelas, perbaikan atau pembuatan
pagar pekarangan sekolah, perbaikan atau pembuatan lapangan olah raga,
perbaikan atau pengadaan bangku murid, dan sebagainya.
2.
Menyusun Organisasi Sekolah
Organisasi adalah
setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam satu ikatan hierarki
dimana selalu terdapat hubungan antara seorang atau lebih.[7]
Organisasi dipandang
sebagai wadah atau sebagai proses dari sebuah administrasi. Dipandang sebagai
wadah, organisasi merupakan tempat kegiatan administrasi dijalankan. Sedangkan
sebagai proses, organisasi merupakan kegiatan- kegiatan menyususn dan
menetapkan hubungan kerja antar personel.[8]
Kepala sekolah sebagai
administrator perlu menyusun organisasi sekolah dan melaksanakan pembagian tugas
dan tanggung jawab kepada guru- guru dan pegawai sekolah sesuai dengan struktur
organisasi sekolah yang telah disusun dan disepakati bersama.
Untuk memudahkan tugas
kepala sekolah dalam menyusun sebuah organisasi sekolah, perlu diperhatikan
beberapa prinsip berikut :
·
Mempunyai tujuan
yang jelas dan diterima para anggota.
·
Adanya kesatuan
arah sehingga menimbulkan kesatuan tindakan dan pikiran.
·
Adanya kesatuan
perintah (unity of command), anggota hanya memiliki satu atasan untuk menerima
perintah dan mempertanggungjawabkan pekerjaannya.
·
Adanya
keseimbangan wewenang dan tanggung jawab seorang anggota didalam organisasi. Jika
wewenang lebih besar dari tanggung jawab akan timbul perilaku menyalahgunakan
wewenang, begitu pula sebaliknya jika tanggung jawab lebih besar maka akan
menimbulkan perasaan tidak aman, ragu- ragu dalam bekerja.
·
Adanya pembagian
tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian atau bakat masing-
masing anggota.
·
Struktur
organisasi hendaknya disusun sesederhana mungkin.
·
Adanya jaminan
keamanan dalam bekerja (security of tenure).
·
Garis- garis
wewenang dan tanggung jawab serta tingkatan tata kerja jelas tergambar didalam
struktur organisasi.
Sebuah struktur organisasi perlu disertai
dengan deskripsi tugasnya masing- masing guna penjelasan tugas yang jelas dan
menghindari tugas rangkap serta tumpang tindih dalam pelaksanaannya.
3.
Bertindak sebagai Koordinator dan Pengarah
Kepala sekolah dalam
hal bertindak sebagai koordinator dan pengarah berarti melakukan koordinasi dan
mengarahkan berbagai macam tugas dan tanggung jawab anggota dalam struktur
organisasi. Adanya koordinasi dan pengarahan dari kepala sekolah yang baik dan
berkelanjutan dapat menghindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak
sehat antar anggota serta kesimpangsiuran dalam tindakan. Disamping itu, kepala
sekolah yang mampu bertindak sebagai koordinator dan pengarah yang baik akan
memungkinkan semua anggota dapat bekerja sama dan saling membantu guna
pencapaian tujuan. Misalnya kerja sama antara urusan kurikulum dengan para
guru- guru, kerja sama urusan bimbingan & konseling dengan para wali kelas,
dll.
4.
Melaksanakan Pengelolaan Kepegawaian
Pengelolaan kepegawaian
mencakup didalamnya penerimaan dan penempatan guru atau pegawai sekolah,
pembagian tugas guru dan pegawai sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai
sekolah, mutasi (pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan tugas untuk memperolah
kepuasan kerja yang mendalam)[9] dan promosi guru dan pegawai sekolah. Dalam hal
mengelola pegawai, kepala sekolah hendaknya memperhatikan kesesuaian antara
beban dan jenis tugas dengan kondisi serta kemampuan anggotanya, seperti
memperhatikan hal berikut, jenis kelamin, kesehatan fisik (kuat-tidaknya
melakukan pekerjaan), latar belakang pendidikan (ijazah), kemampuan dan
pengalaman kerja, serta bakat dan minat.
Disamping itu, masalah
kesejahteraan anggota juga merupakan hal mendasar yang harus menjadi perhatian
kepala sekolah dalam hal melakukan pengelolaan kepegawaian. Kesejahteraan
anggota bukan hanya berupa materi (menerima gaji), melainkan juga kesejahteraan
bersifat rohani dan jasmani, yang akan mendorong para anggota pegawai sekolah
bekerja lebih giat dan bergairah. Misalnya kepala sekolah dapat :
·
Membentuk ikatan
keluarga sekolah yang bersifat sosial.
·
Membentuk koperasi
anggota pegawai sekolah.
·
Mengadakan
kegiatan- kegiatan dan memberikan kesempatan guna pengembangan profesi guru dan
pegawai sekolah seperti kesempatan mengikuti penataran, kesempatan melanjutkan
pendidikan.
·
Mengusulkan dan
mengurus kenaikan gaji atau pangkat guru- guru dan pegawai tepat pada waktunya
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Keempat fungsi kepala sekolah sebagai administrator diatas
dapat berjalan dengan baik apabila adanya kerja sama antar seluruh guru dan
pegawai sekolah serta adanya pembinaan yang tepat dan berkelanjutan.
C.
Fungsi- Fungsi Pokok Operasional Sekolah
Ben M. Harris di
dalam bukunya, Supervisory Behavior In
Education, mengemukakan ada lima fungsi pokok operasional sekolah yang harus
diketahui dan menjadi tanggung jawab kepala sekolah yaitu: fungsi manajemen,
fungsi administrasi umum, fungsi pengawasan/supervise, fungsi pengajaran, dan
fungsi pelayanan khusus.[10]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari paparan
materi diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu sbb :
1.
Setelah
Indonesia merdeka, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah menjadi lebih luas
dan banyak bidang yang ditanganinya. Bukan hanya yang bersifat teknis dan
akademis saja melainkan kepala sekolah harus dapat memikirkan permasalahn yang
muncul disekolah yang dipimpinnya. Misalnya masalah kurangnya sarana dan
prasarana, masalah guru, dll. Disamping itu kepala sekolah juga harus menjalin
hubungan dengan masyarakat sekitar sekolah agar tercipta kondisi belajar yang
harmonis.
2.
Untuk menjadi
kepala sekolah minimal memenuhi syarat seperti kualifikasi Pendidikan S-1 atau D-4, maksimal usia 56
tahun, memilki pengalaman kerja, berkepribadian sebagai pemimpin, bersifat
terbuka, berakhlak mulia, bertanggung jawab, sabar, dan mampu menjalankan
fungsi administrasi umum.
3.
Kepala sekolah
sebagai administrator menjalankan fungsi: membuat perencanaan, menyusun
organisasi sekolah, bertindak sebagai koordinator dan pengarah serta
melaksanakan pengelolaan kepegawaian.
4.
Dalam
mengoperasionalkan sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab mengetahui dan
melaksanakan fungsi- fungsi pokok operasional sekolah, diantaranya fungsi
manajemen, administrasi umum, supervisi, pengajaran, dan pelayanan khusus.
B.
Saran
Dalam penulisan
makalah ini tentunya terdapat berbagai kesalahan dan khilaf penulis, untuk itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dan Dosen pengampu
mata kuliah, guna perbaikan makalah ini kedepannya. Wassalam
DAFTAR PUSTAKA
Kartini, Kartono. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Bandung: PT
Rosda Karya Persada
Muhaimin,dkk. 2009. Manajemen Pendidikan Aplikasinya dalam
Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana Prenada media
group.
Mulyasa. 2011. Menjadi
Kepala Sekolah Professional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Purwanto,
Ngalim. 1987. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
W.J.S
Poerwadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
[1]Muhaimin,dkk. Manajemen Pendidikan Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Madrasah,(Jakarta: Kencan Prenada media
group.2009),hlm.39-45
[2]W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka.1984),hlm.17
[3]Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2011), hlm.107
[4]Purwanto,
Ngalim, . Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1987), hlm.106
[6] Ibid
[7]Kartini, Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan.(Bandung: PT
Rosda Karya Persada.2003),hlm.7
[8]Ngalim, Purwanto,op.cit,hlm.108
[9]Mulyasa, op.cit, hlm.155
[10]Ngalim, Purwanto, op.cit,hlm.113
Tidak ada komentar:
Posting Komentar